Klaim Kosmetik yang Dilarang BPOM: Hindari Kesalahan Fatal Saat Mempromosikan Produkmu! - ASIA SKINLAB
Contact Us
Tips Beautypreneur

Klaim Kosmetik yang Dilarang BPOM: Hindari Kesalahan Fatal Saat Mempromosikan Produkmu!

Memahami Klaim Kosmetik, Apa & Mengapa Penting?

Pengertian Klaim Kosmetik Menurut Regulasi BPOM

Klaim kosmetik adalah pernyataan manfaat atau fungsi suatu produk kosmetik yang disampaikan kepada konsumen, baik melalui kemasan, iklan, media sosial, maupun materi promosi lainnya.

Menurut Peraturan BPOM Nomor 3 Tahun 2022, klaim hanya boleh berkaitan dengan fungsi perawatan, pembersihan, kecantikan, atau perlindungan kulit dan rambut bukan penyembuhan penyakit.

Singkatnya, klaim kosmetik harus:
✅ Sesuai fungsi kosmetik (bukan medis),
✅ Dapat dibuktikan dengan data ilmiah,
✅ Tidak menyesatkan konsumen,
✅ Disampaikan dengan bahasa yang jelas dan jujur.

Peran Klaim dalam Strategi Brand & Persaingan Pasar

Klaim bukan hanya elemen regulasi, tapi juga alat branding yang kuat. Klaim yang tepat bisa membedakan produkmu dari kompetitor, menarik kepercayaan konsumen, dan meningkatkan daya jual.

Namun, salah sedikit saja dalam memilih kata seperti menambahkan “mengobati jerawat” atau “menyembuhkan eksim” bisa membuat produkmu melanggar aturan BPOM dan berisiko ditarik dari pasaran.

Regulasi Utama: Peraturan BPOM Nomor 3 Tahun 2022

Ringkasan Inti Peraturan

BPOM melalui regulasi Nomor 3 Tahun 2022 menetapkan bahwa setiap klaim kosmetik harus memenuhi enam kriteria utama, yaitu:

  1. Kepatuhan hukum, tidak melanggar ketentuan kosmetik nasional.
  2. Kebenaran, sesuai fungsi kosmetik yang sebenarnya.
  3. Kejujuran, tidak berlebihan atau menipu.
  4. Keadilan, tidak menjelekkan produk lain.
  5. Dapat dibuktikan, berdasarkan uji ilmiah dan data R&D.
  6. Jelas dan mudah dimengerti, agar tidak menyesatkan konsumen.

Aturan ini menjadi dasar agar brand kosmetik di Indonesia menyampaikan klaim yang etis, akurat, dan sah secara hukum.

Perbedaan antara Kosmetik, Obat, dan Suplemen dalam Konteks Klaim

Banyak pebisnis pemula sering keliru dalam membedakan:

  • Kosmetik: hanya memengaruhi tampilan luar (contoh: melembapkan, mencerahkan, melindungi).
  • Obat: berfungsi menyembuhkan atau mengobati (contoh: menghilangkan jerawat secara permanen).
  • Suplemen: bekerja dari dalam tubuh (contoh: meningkatkan kolagen secara sistemik).

Jika produk kosmetik diklaim memiliki efek medis, maka ia keluar dari kategori kosmetik dan wajib izin edar obat bukan kosmetik.

Klaim Kosmetik yang Diperbolehkan vs yang Dilarang

Contoh Klaim yang Diperbolehkan BPOM

Klaim kosmetik yang aman dan sah biasanya berkaitan dengan fungsi estetika, kebersihan, atau perlindungan kulit. Misalnya:

  • “Membantu mencerahkan kulit tampak lebih cerah.”
  • “Menjaga kelembapan kulit sepanjang hari.”
  • “Membantu melindungi kulit dari sinar matahari.”
  • “Memberikan tampilan rambut lebih berkilau dan lembut.”

Klaim seperti ini tidak menjanjikan hasil medis dan masih sesuai dengan definisi kosmetik menurut BPOM.

Contoh Klaim yang Dilarang BPOM

BPOM melarang keras klaim yang mengandung unsur medis atau penyembuhan, seperti:
🚫 “Mengobati jerawat / menghilangkan bekas luka secara permanen.”
🚫 “Menyembuhkan eksim atau psoriasis.”
🚫 “Menghilangkan keriput secara total tanpa prosedur medis.”
🚫 “Menumbuhkan rambut botak akibat gangguan hormon.”
🚫 “Mengandung bahan aktif yang menyembuhkan.”

Klaim seperti ini tergolong klaim terapeutik, yang hanya boleh digunakan untuk produk obat, bukan kosmetik.

Dampak Penggunaan Klaim yang Menyalahi Regulasi

Pelanggaran terhadap aturan klaim kosmetik bisa berakibat fatal, di antaranya:

  • Penarikan produk dari pasaran (recall) oleh BPOM.
  • Sanksi administratif atau denda.
  • Reputasi brand rusak akibat dianggap menipu konsumen.

Maka dari itu, penting bagi brand owner untuk selalu berkonsultasi dengan pihak profesional atau pabrik maklon kosmetik berizin BPOM sebelum meluncurkan produk ke pasar.

Tantangan Utama dalam Membuat Klaim Kosmetik yang Tepat

Source: freepik.com

Ketentuan Legalitas & Perizinan (BPOM, Halal, HKI)

Legalitas adalah pondasi utama dalam bisnis kosmetik. Tanpa izin edar BPOM, produk kamu tidak bisa dipasarkan secara legal. Selain itu, sertifikasi Halal dan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) juga menjadi faktor penting untuk memperkuat kredibilitas brand di mata konsumen.

Kompetisi Pasar & Diferensiasi Produk

Banyak brand berusaha menonjol dengan klaim “paling cepat” atau “paling ampuh”. Tapi jika tidak sesuai regulasi, justru berisiko fatal. Solusinya adalah diferensiasi berbasis value nyata, misalnya bahan alami, teknologi formula, atau manfaat tambahan yang benar-benar dapat dibuktikan.

Validitas Klaim & Bukti Ilmiah

BPOM menekankan pentingnya evidence-based claim. Setiap klaim harus didukung oleh hasil uji stabilitas, data laboratorium, atau literatur ilmiah.
Di sinilah pentingnya bekerja sama dengan pabrik maklon kosmetik yang memiliki tim R&D agar setiap klaim bisa dibuktikan secara teknis dan sah di mata regulator.

Solusi Praktis untuk Brand Owner, Memulai dengan Aman

Panduan Langkah Membuat Klaim yang Sesuai Regulasi

  1. Pelajari regulasi terbaru BPOM dan batasan klaim yang diizinkan.
  2. Tentukan manfaat utama produk berdasarkan bahan aktif yang sah.
  3. Dukung setiap klaim dengan data ilmiah atau hasil uji laboratorium.
  4. Gunakan bahasa yang jelas dan tidak berlebihan dalam promosi.
  5. Konsultasikan ke pihak maklon kosmetik BPOM untuk validasi sebelum publikasi.

Mengapa Memilih Pabrik Maklon yang Memahami Regulasi Klaim

Tidak semua pabrik memahami detail hukum periklanan kosmetik. Pabrik maklon berpengalaman seperti ASIASKINLAB memiliki tim legal dan R&D internal yang terbiasa membantu brand owner dalam menyiapkan klaim aman, data pendukung, hingga dokumen perizinan BPOM.

Dengan begitu, kamu bisa fokus membangun strategi branding, sementara tim ahli mengurus seluruh aspek teknis dan legalitas produkmu.

Peran ASIASKINLAB sebagai Partner Maklon yang Siap Membantu Klaim & Legalitas Produk

Sebagai pabrik maklon kosmetik BPOM terpercaya di Indonesia, ASIASKINLAB membantu setiap brand owner untuk:

  • Menentukan klaim produk yang sah & menarik secara regulasi.
  • Membuat formulasi aman & terbukti ilmiah sesuai bahan aktif pilihanmu.
  • Mengurus semua legalitas produk: BPOM, Halal, dan HKI.
  • Mendesain kemasan profesional & sesuai positioning brand.

Dengan pengalaman dan keahlian tim R&D yang solid, ASIASKINLAB memastikan setiap produk klien aman, legal, dan kompetitif di pasar kosmetik Indonesia.

Kesimpulan

Klaim kosmetik bukan sekadar kata-kata di kemasan tetapi komponen penting yang menentukan legalitas, kredibilitas, dan kepercayaan konsumen terhadap brand.

Dengan memahami aturan klaim kosmetik yang dilarang BPOM, kamu bisa menghindari kesalahan fatal yang berpotensi merugikan bisnis.

Jika kamu ingin membangun brand kosmetik yang aman dan siap bersaing, bekerjasamalah dengan pabrik maklon kosmetik berizin seperti ASIASKINLAB, partner strategis yang memahami regulasi, tren pasar, dan cara membuat produkmu sukses secara etis.

FAQ

Q1: Apa risiko jika produk kosmetik beredar dengan klaim yang tidak sesuai regulasi?
Produk bisa dikenai sanksi BPOM, penarikan dari pasaran, bahkan denda administratif.

Q2: Apakah maklon kosmetik di pabrik ASIASKINLAB sudah terjamin aman dan legal?
Ya, semua produk yang dibuat ASIASKINLAB sudah lolos uji BPOM, dengan dukungan R&D profesional dan sertifikasi Halal.

Q3: Berapa minimal pemesanan (MOQ) untuk maklon kosmetik di pabrik ASIASKINLAB?
MOQ kami fleksibel, bisa disesuaikan dengan kebutuhan ideal untuk brand baru maupun bisnis yang ingin ekspansi.

Pastikan klaim produkmu aman dan legal. Konsultasikan kebutuhan maklon kosmetik BPOM-mu sekarang bersama ASIASKINLAB!

Kantor
Ruko Puri Widya Kencana K6/19,
Citraland, Surabaya.
031-744 1054
08179759777
Pabrik
Jl. Raya Cangkir 388 blok A2,
Driyorejo, Gresik
031 – 9905 2786

Privacy Settings
We use cookies to enhance your experience while using our website. If you are using our Services via a browser you can restrict, block or remove cookies through your web browser settings. We also use content and scripts from third parties that may use tracking technologies. You can selectively provide your consent below to allow such third party embeds. For complete information about the cookies we use, data we collect and how we process them, please check our Privacy Policy
Youtube
Consent to display content from - Youtube
Vimeo
Consent to display content from - Vimeo
Google Maps
Consent to display content from - Google
Spotify
Consent to display content from - Spotify
Sound Cloud
Consent to display content from - Sound
Contact Us